Budaya dalam arti hari ini terdengar seperti sesuatu
yang klasik, unik, etnik maupun kalimat lain yang mempunyai arti tidak modern
dan juga ketinggalan jaman. Budaya juga diartikan sebagai sesuatu yang sudah berlangsung
dalam jangka waktu yang cukup lama atau turun-temurun. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) Budaya juga memiliki arti pikiran; akal budi. Hal ini
menunjukkan budaya bukan hanya dipandang sebagai past event, melainkan juga
future event, terkecuali bagi orang-orang yang tidak menggunakan pikiran / akal
budi dalam menjalankan kehidupannya.
Perilaku yang dilakukan seseorang
secara intens dan konsisten akan menjadi sikap, karakter maupun identitas dari orang
tersebut. Identitas yang diturunkan kemudian menjadi budaya dari seseorang, dan
setelah diterapkan dalam kelompoknya bisa menjadi identitas maupun budaya dari
kelompok tersebut. Jika budaya berarti sebagai pikiran / akal budi, maka
kalimat “Tindakan adalah realisasi dari
sebuah pemikiran dalam diri seseorang” adalah benar. Dari sini dapat kita
simpulkan bahwa budaya sangat erat kaitannya dengan hasil pemikiran seseorang
atau suatu kelompok. Jika pemikiran seseorang itu benar, maka budaya baik akan
terjadi dan menjadikan masyarakat memiliki sikap baik, begitu pun sebaliknya.
Di Indonesia, ada begitu banyak ragam budaya yang
bisa ditemui. Bahkan dikarenakan jumlahnya yang begitu banyak, budaya dengan
perlahan tergerus dan dipinggirkan dalam kehidupan sosial masyarakat. Jika
masyarakat Indonesia diberikan pertanyaan tentang contoh budaya, mayoritas akan
menjawab dengan sebuat kegiatan adat istiadat maupun kegiatan yang dilakukan
turun-temurun dari nenek moyangnya. Dari sini kita dapat melihat penyempitan
makna dari budaya itu sendiri. Sehingga banyak yang menganggap melestarikan
budaya hanyalah dalam lingkup melestarikan tarian tradisional, ritual-ritual
maupun hal-hal yang dilakukan nenek moyang kita.
Tidaklah salah jika mengartikan
budaya adalah sesuatu yang dilakukan mulai dari zaman nenek moyang kita. Namun
penyempitan makna pada kegiatan budaya hingga menghilangkan pemikiran yang ada
harusnya dihindari. Budaya lokal di Indonesia memiliki banyak arti dalam setiap
gerakan dan langkah yang dijalankan. Sebagai contoh budaya halal bi halal dalam masyarakat Islam Indonesia memiliki arti untuk
menjaga tali persaudaraan antar sesama. Poin penting dalam budaya tersebut
adalah memperkuat tali silaturahmi, inilah budaya kita, budaya bangsa
Indonesia. Selain contoh diatas, sangat banyak budaya lokal yang ada di
Indonesia dan memiliki arti sesuai dengan kearifan lokal wilayah tersebut, baik
berupa seni maupun hukum adat.
Salah satu turunan kata dari budaya adalah budidaya,
yang memiliki arti usaha untuk mendapatkan sebuah hasil. Di Indonesia, budidaya
menjadi salah satu identitas dari bangsa Indonesia. Mempunyai passion di bidang budidaya sudah
diwariskan dari nenek moyang kita sampai pada pemuda masa kini. Dalam istilah
jawa, keinginan budidaya ini dekat dengan arti kata ngemong atau mengayomi. Untuk
melakukan pembudidayaan, baik pada bidang ternak, pertanian maupun budidaya
lainnya, diperlukan sikap ngemong
yang baik.
Masyarakat Indonesia terkenal dengan sikapnya yang
ramah, sumeh, suka menolong dan
saling mengayomi. Sikap seperti ini telah membudaya cukup lama dari generasi ke
generasi dan sikap seperti inilah yang dibutuhkan sebuah bangsa untuk menjadi
bangsa yang besar. Sebagai masyarakat Indonesia, kita telah dianugerahi budaya
(baik seni budaya maupun hukum adat) yang menjadi syarat mutlak menjadi bangsa
yang besar yang diturunkan dari generasi sebelum kita. Oleh karena itu kita
perlu untuk melestarikan budaya dan jangan sampai salah mengartikan budaya yang
ada di sekitar kita. Karena ketika pemahaman kita tentang budaya dimaknai
dengan salah, maka sikap kita dalam kehidupan sosial masyarakat juga akan
salah. Marilah kita menjadikan budaya sebagai kendaraan yang mengantar kita
untuk menjadi bangsa yang besar di masa depan.
Komentar
Posting Komentar