Ozil dan Arsenal

    Arteta menunjukkan trend positif mulai akhir musim kemarin juga di awal pertandingan musim ini. Kemenangan yang diraih baik di laga pembuka Community Shield, 2 pertandingan awal premiere league dan Carabao Cup menunjukkan bahwa Arteta adalah sosok yang cocok untuk menahkodai Arsenal. Bahkan, Fans sudah menerima Artetaball menggantikan Wengerball yang selama berpuluh tahun sudah menjadi gaya bermain tim gudang senjata itu. Skema yang ditunjukkan oleh pemain Arsenal juga layak diberikan kredit yang baik. Bagaimana Arteta melakukan rotasi dan pergantian yang sangat baik, seperti di pertandingan kedua premiere league dimana Eddie Nketiah menjadi penentu kemenangan Arsenal ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti.

Formasi 3-4-3 milik Arteta yang menggunakan dua gelandang tengah, dan menjadikan pemain nomer 9 yang seringkali menjemput bola menyebabkan lini tengah Arsenal cukup untuk melakukan build up serangan. Rotasi sisi kanan maupun kiri dari RMF dan LMF ke sisi tengah juga membantu Dani Ceballos maupun Granit Xhaha mengatur lini tengah. Begitupun opsi jika dani Ceballos tidak bisa dimainkan, El Neny telah memberikan pembuktian dalam laga awal bahwa ia mampu masuk ke dalam skema Mikel Arteta.

Kemudian peluang Ozil menjadi semakin kecil untuk dimainkan mengingat skema Arteta yang tidak terlalu membutuhkan gelandang dengan tipikal kreatif dalam pertandingan. Namun saat melawan tim dengan pola bermain rendah di dalam bertahan, Arsenal di bawah Arteta masih menemukan kesulitan. Dan disaat seperti itu, Fans Arsenal seakan ingin kembali beromantika dengan Playmaker andalan Arsenal, Mesut Oezil. Bagaimanapun, Oezil telah menjadi otak dan mesin utama dalam permainan Arsenal selama lebih dari lima tahun. Disaat lini serang Arsenal tidak sebagus musim ini, Oezil mampu berkontribusi dalam banyak gol yang dicetak oleh pemain arsenal mulai dari Giroud, Sanchez, Walcott, Iwobi, Danny Wellbeck maupun penyerang utama Arsenal kala itu.

Kini Fans mulai lebih menerima jika Oezil sering tidak dimainkan. Pada saat era Unay Emery, Fans melakukan kritik dan “memaksa” Emery untuk memainkan Oezil disaat Arsenal tidak mendapatkan hasil yang bagus di beberapa pertandingan. Namun, di bawah Mikel Arteta Arsenal mampu mendapatkan hasil yang baik meskipun tanpa gelandang sekreatif Mesut Oezil.

Dengan beban gaji yang begitu besar, Oezil seakan dipaksa untuk pergi dengan dipaksa merasa tidak nyaman dan tidak dimainkan. Namun di akun twitter resminya, Oezil memberikan isyarat yang jelas bahwa dia akan berjuang untuk mendapatkan kembali posisinya sebagai pemain yang bermain regular di skuad. Hal ini seperti menunjukkan bahwa Oezil dan Manajemen beserta Arteta sedang bertarung atas kepentingan masing-masing, bukan kepentingan bersama yang mampu menciptakan suasana harmonis. Sebuah fakta yang bertentangan dengan filosofi Arsenal, Victoria Consordia Crescit Kemenangan Bermula dari Keharmonisan).

 

Namun, jika Oezil benar-benar pergi maka saya yakin sebagian dari Fans Arsenal pasti merasa kecewa terhadap Arteta dan juga Manajemen Arsenal. Seperti halnya putus cinta, tidak ada yang sepenuhnya benar dari masing-masing pasangan. Begitupun Oezil dan Arteta, tidak ada yang sepenuhnya benar dari keduanya atas pilihannya. Keduanya pasti memiliki alasan dan sudah berulang kali kecewa dan dikecewakan satu sama lain. Sehingga jika Mesut Oezil benar-benar pergi maka mengikhlaskan adalah jalan terbaik yang bisa dilakukan Fans Arsenal sehingga luka yang ada tak terlalu lama terbuka dan menganga.

 

Seperti petuah Arsene Wenger, tidak ada pemain yang lebih besar dari sebuah klub. Sedih dan kecewa manusiawi, tapi memilih untuk tidak mendukung Arsenal karena kepergian seorang pemain adalah sebuah kesalahan. Saya yakin, mayoritas fans akan benar-benar bisa menerima jika Oezil benar-benar pergi. Sebesar apapun kekecewaan atas kepergian sosok yang pernah begitu berharga bahkan dimasa duka, fans Arsenal sudah terbiasa untuk menderita. Seperti kekalahan dari Tim Wasit dengan skor 8-2, gagal lolos liga champions maupun penderitaan-penderitaan lain. 

Komentar