Lorentz dan Cerita yang (Akan/Sedang/Telah) Dibuat


Kalau mendengar kata "Lorentz" dari seorang fisikawan seperti saya ini, pastilah temen-temen pembaca ingat sama Gaya Lorentz, atau Transformasi Lorentz atau hal fisika yang lain.


Ternyataa, maksud saya bukan itu. 

Lorentz adalah nama angkatanku kuliah di tingkat Sarjana ((Busyyeeeett,, sombong nih yang kini lagi studi master))... Tepatnya nama Lorentz ada di Fisika FMIPA Universitas Jember,, angkatan tahun 2012.



Waktu itu ada rapat agenda penentuan nama angkatan. Saya membisikkan ke teman saya Rozaq, Alias Pecel, alias pak yai madura alias peteng (banyak banget pokoknya namanya rozak) "Zaq, aku punya usul nama angkatan, kasih nama Lorentz biar fisikanya ada. Cuma aku gak ngerti akronim dari apa Lorentz itu, aku cuma punya Leader of Science Generations. Ada beberapa huruf yang belum dijadiin akronim."

Rozaq pun membuat akronimku untuk diusulkan dan dengan ketidak sesuaian kaidah bahasa yang telah disempurnakan, nama Lorentz disetujui sebagai nama angkatan. 


Oke,, Nama angkatanku Lorentz. 

Kepanjangan dari???


Ah sudahlah, apa pedulinya kepanjangan. Yang penting ada sisi Fisikanya. Heuheuheu


Ternyata, di awal banyak yang ngerasa salah jurusan dan akhirnya emang kayak salah jurusan. 

Saya lebih yakin banyak yang lebih mafhum di bidang lain daripada difisikanya. 

Entah ekonom, sosial politik, budaya maupun topik yang lebih ringan dari fisikanya.


Tapi, Lorentz memiliki sebuah hal yang kemungkinan tidak dimiliki oleh mahasiswa pada umumnya seperti kemandirian, kemampuan mencuri data, dan lain lain.





Dan pagi ini saya menghatamkan buku dari JS Khairen, judulnya Kami (bukan) Sarjana Kertas, kereeen bangeeet bukunya. 



Jadi keinget Lorentz dan mimpi setiap individu yang berada di angkatan tersebut.


Semoga saja teman-teman Lorentz selalu istiqomah dalam perjuangannya. Juga selalu mendapatkan kemudahan dalam menggapai impian dan keinginannya. 


Semoga saja saya juga bisa menyelesaikan impian saya untuk mendapatkan gelar magister. Karena diatas keberuntungan saya mendapatkan kesempatan studi pascasarjana, ada teman-teman Lorentz yang mungkin juga punya impian S2 yang sama dengan saya tapi tidak memiliki kesempatan yang sama.


Bagiku, nanti hasil dari perjuangan ini akan kunamai, Lorentz, S.Si., M.Si.


Komentar