Dashboard mobilku


Setelah kita sama sama menyerah, dashboard di mobilku tak lagi ramai seperti biasanya
Dulu, selagi kita menembus embun pagi  atau mengejar matahari disana terisi banyak benda
Jarum pentul untukmu membenarkan kerudung
Tissu basah yang katamu cocok untuk wajahku yang meskipun mandi atau tidak, gak ada bedanya
Serta juga minyak kayu putih yang pasti tidak akan pernah kurang dari satu
Katamu aku ini bandel sekali,
Meskipun asam lambung sedang tinggi-tingginya masih saja tak mau berhenti meneguk kopi dan akhirnya mual-mual
Dengan nalurimu, kau bilang bahwa minyak kayu putih bisa sedikit membantuku
Dan terima kasih karena tak pernah melarangku meminum kopi bagaimanapun buruknya keadaanku.
Yang paling kuingat adalah saat ku muntah tepat dikeramaian setelah menghabiskan 5 gelas kopi dalam waktu tak lebih dari 7 jam
Iya, 5 gelas kopi karena aku memang tak pernah bisa menolak kopi.
Dan dikeramaian aku tak bisa mengendalikan perutku
Kau yang disebelahku tak sedikitpun malu
Dengan air mineral kemasan 1,5 liter kau merawatku
Membersihkan segala makanan yang kukeluarkan dan memberikan ruang untukku bersejenak berhenti
Dan sejak minyak kayu putih kau bawakan, aku tak pernah muntah di keramaian lagi
Kemudian aku selalu sedia minyak kayu putih
Meskipun pada awalnya aku begitu malu
Karena kupikir aku bukanlah anak kecil lagi yang menggunakan minyak kayu putih
Tapi kini dashboard itu lebih sering kosong,
Satu-satunya yang masih selalu ada yakni botol minyak kayu putih, meskipun disana seringkali  kosong karena aku tak sesiaga dirimu yang selalu sedia payung sebelum hujan

Komentar