Salam dan Harap




Ku kirimkan sebuah salam pada penghujung dingin bulan Juni.
Pada gerak angin yang membawa potret kenangan dalam bingkai kesederhanaan.

Gunung-gunung masih menjuntai berharap untuk kita daki.
Jingga matahari senja pun berharap untuk membungkus siluet tubuhmu.
Iya, Ku akui..
Aku ingin melihat tubuhmu menutupi matahari yang jingga.
Hingga cahaya itu sepenuhnya kau serap, dan kau pendarkan kedalam hatiku.


Ku titipkan salam pada udara yang membiaskan sinar mentari pagi.
Yang membuat putih cahayanya menjadi kuning.
Penuh harap.
Di pagi hari.

Sinar pagi berharap untuk melihatmu memberi senyum saat pertama ku buka mataku.
Memberi semangat disertai secangkir kopi yang sejuk.



Resapilah setiap salam yang ku titipkan.

Juga setiap harap yang tercipta dari sekitar kita.

Nikmatilah....

Komentar