Ijen

Ada yang lebih tinggi, lebih popular ataupun lebih menantang. Namun Ijen memiliki kesan tersendiri dalam perjalanan hidupku. Mulai tahun 2013 sampai 2018 saya sudah 7 kali mencoba menanjakkan kaki di salah satu gunung yang memiliki ciri khas blue fire di kawahnya, Gunung Ijen. Hanya menanjak dan menikmati setiap keindahan dari Maha Pencipta, tanpa berniat menaklukan puncak atau mencatat rekor perjalanan dari parkir menuju puncak.

Perjalanan menuju Gunung Ijen bisa melewati 2 jalur yakni dari Banyuwangi maupun Bondowoso. Lebih indah yang mana jalur yang dilewati? Saya tak bisa menjawab karena kedua-duanya sama indahnya.

Bagiku Tuhan menciptakan Ijen dengan keunikan dan keindahannya tersendiri. Terakhir kali saya kesana, saya menemukan tempat terbaik untuk menyendiri. Ijen memiliki kesunyian yang ingin saya temukan saat mendaki gunung. Tempat itu berada di puncak gunung Ijen tempat melihat sunrise. Jika sedikit kita paksa untuk berjalan lagi, maka kita akan menemukan tempat tersebut.

Dan sampai 7 kali perjalanan, saya belum pernah mendapatkan sunrise seperti yang saya inginkan. Karena saat perjalanan saya harus menahan ego saya bersama teman-teman untuk berhenti dan tidak mendapat puncak di pertengahan tahun.
Mungkin itu pesan dari Ijen agar saya harus kembali.

Meskipun aku tak pernah mengucapkan "Good Bye" untuk Ijen.
See You Ijen, for next trip


Komentar