Tiada yang Salah dari Jatuh Cinta

"Tiada yang salah dari jatuh cinta, dan tiada yang benar dari jatuh rindu."
Begitulah ungkap Candra Malik, seorang Budayawan, Ulama, sufi yang juga mempunyai banyak karya tentang cinta dan rindu.

Memang cinta menjadi sebuah hal yang tidak bisa kita lepaskan dalam kehidupan kita. Hampir disetiap keadaan dan derita yang kita alami semua karena rasa cinta. Baik cinta sesama manusia maupun cinta kepada makhluk lain ciptaan-Nya. 

Semua hal membutuhkan cinta, karena kita hidup di dunia yang penuh dengan cinta dan kasih. Tujuan kita hidup di dunia tak lain adalah untuk beribadah, dan beribadah pun membutuhkan cinta. Baik ibadah mahdah maupun ibadah ghairu mahdah. Untuk menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Sang Khalik, kita perlu mencintai-Nya, untuk menjadi bermanfaat bagi sesama makhluk-Nya kita juga perlu mencintai makhluk tersebut.

Begitu penting arti cinta dalam kehidupan kita semua sehingga cinta selalu tumbuh dalam hati kita. Salah satu cinta yang hampir pasti tumbuh adalah cinta kepada lawan jenis yang mengisi hati dan pikiran kita. 

Di awal paragraf, sudah saya sampaikan bahwa tiada yang salah dari jatuh cinta. Hal ini dikarenakan ketidak mampuan kita menahan bagaimana dan kepada siapa cinta akan tumbuh. Cinta tumbuh sesuai kehendaknya, bukan kehendak kita.

Meskipun begitu, bagaimana cara kita menyikapi cinta yang membuat kita boleh di justifikasi benar atau salah. Karena sekali lagi tiada yang salah dari jatuh cinta. Sikap kita terhadap rasa cinta itulah yang bisa kita kendalikan.

Keadaan yang bisa terjadi selain mencintai adalah sakit hati. Prinsip kedua tentang cinta adalah "Jika berani mencintai maka kita harus berani sakit hati." Karena kita tak bisa memaksa orang lain untuk mencintai kita. Untuk mengendalikan cinta kita saja kita tidak mampu, bagaimana bisa mengendalikan cinta yang dimiliki oleh orang lain?


Komentar