Karena Semua Sudah Ada Tulisannya

Spidey,
Spidey,,
Spidey Coming to Your Home...

Begitulah lagu yang dinyanyikan oleh Mr. Osborn pada Spiderman 1. Lagu itu dinyanyikan ketika ia sedang bertarung dengan Spiderman.

Karena saya bukan pengikut komik spiderman, jadinya saya kebingungan jika mengikuti alur dari setiap film spiderman dari spiderman 1 sampai spiderman Homecoming.

Namun, setiap kali saya melihat film spiderman, saya seperti menemukan sesuatu yang saya cari.
Termasuk Mary Jane.

Spiderman homecoming ini diawali dengan obsesi dari sebuah anak SMA yang masih terobsesi dengan pikiran anak kecilnya.

Siapa lagi kalau bukan Peter Parker?
Dan siapa lagi kalau bukan penulis yang merasa dirinya seperti yang dialami peter parker.

Cukup kaget memang, karena bukan Mary Jane ataupun Gwen Stacy,
Sebuah nama baru bernama "Liz" memberikan bumbu baru yang sedap rasanya.

Liz memberikan kejutan dengan Ayahnya adalah lawan dari The Avengers,. Seperti yang dirasakan kaum kecil pada umumnya, Penguasa tak pernah melihat kalangan bawah sehingga pemberontak selalu ada untuk menuntut keadilan yang menjadi haknya. Kurang lebih sekecil itulah pesan yang tersirat dari ayah Liz.

Beberapa adegan memiliki setting yang cukup sama seperti adegan spiderman yang pernah diputar sebelumnya.
Siapa yang lupa Mr. Osborn tertimpa oleh dinding saat bertarung dengan spiderman?
Hal ini seperti dejavu namun dengan aktor yang berlawanan.
Spidey jatuh tertimpa dinding dan hampir kehilangan asanya.

"Kalau kau tak bisa apa-apa tanpa kostum itu maka kau tak pantas memilikinya."
Kalimat itu yang diingat dan mampu merubah banyak hal negatif yang ada, termasuk saya sebagai penulis.

Dan tentang Liz, ia pergi karena kekecewaan yang terlalu banyak dan terlalu sering dilontarkan dari Peter Parker.

"Kali ini kenapa kau meminta maaf? Kau terlalu sering mengucapkannya. " Ucap Liz kepada Parker sebelum ia meninggalkannya.
Kalimat yang hampir serupa penulis dengar.

Namun, Parker menyadari bahwa semua sudah tertulis dan direncanakan oleh-Nya sehingga ketika ia ditinggal oleh Liz malah membuat Parker semakin dewasa.

Penawaran Toni Stark kepada Parker untuk menjadi bagian dari The Avengers (Sesuatu yang sangat diinginkan parker sebelumnya) mengingatkanku kepada penawaran Zeus kepada Perseus sebagai dewa.
Dan ternyata jawabannya sama, Parker menolak menjadi Avenger karena ia ingin membumi.
Perseus, ia tetap ingin menjadi manusia.

Terkadang seperti itulah cara Tuhan ingin menyampaikan pesannya, Ia tidak mengabulkan sesuatu ketika kita begitu berharap untuk mendapatkannya.
Namun ketika harapan untuk mendapatkannya itu hilang, Tuhan memberikan penawaran untuk mendapatkannya.

Itulah romantisme Tuhan.
Tuhan selalu memberikan sesuatu sesuai kadarnya.
Sesuai porsinya.
Sesuai waktunya.

Yang pasti akan tepat bagi setiap makhluknya.

Karena semua sudah ada tulisannya.

Wallahua'lam!

Komentar