Maka Yakinlah

Percakapan di sebuah forum antara Prof zainudin dan beberapa bimbingannya termasuk Robert terjadi. Diskusi menarik pun tak terelakkan mengingat Robert adalah bimbingan yang kualitasnya tak kalah dengan profesor profesor yang telah ada di seluruh jagat.
 (cerita hanya fiktif, jika ada kesamaan tokoh, nama  perilaku mohon dimaafkan).

 Untuk nama kita singkat jadi inisial saja biar lebih mudah.

Cerita pertama

Z : Apa kalian percaya pada balasan atas perilaku kita?
R : Saya percaya pak.
Z : kenapa kamu mempercayainya?
R : Karena kita melakukan hal baik di masa kini untuk menuai kebaikan di masa depan.
Z : Kenapa kau merancang masa depan?
R : Agar mendapat keadaan yang lebih baik dari masa sekarang.
Z : Apa saja faktor yang akan mempengaruhinya?
R : Banyak pak. Yang jelas ada faktor internal dan eksternal.
Z : Bagaimana mengendalikan faktor eksternal (bukan dirimu)?
R : Tentunya itu akan sulit pak. Banyak tenaga dan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur itu.
Z : Seberapa besar kemungkinan hal baik itu akan kembali kepadamu di masa depan?
R : Masih 50 : 50 pak.
Z : Apakah menurutmu masa depan akan berjalan sesuai dengan skenario? Seperti semua sudah berjalan dan harus terjadi?
R : Saya sepakat dengan hal tersebut pak.
Z : Lalu mengapa kau melakukan hal baik jika esok semua memang harus terjadi seperti itu?

Kemudian Robert berfikir dengan dalam. Hingga muncul keraguan dan mulai setuju dengan argumen yang ditawarkan Prof. Zainudin. Hingga pada akhirnya robert mengambil kesimpulan bahwa kita tak perlu melakukan hal baik. Baik atau buruknya masa depan itu semua memang sudah harus terjadi. Dengan kata lain, Robert melawan keyakinan awalnya.

Cerita kedua

Z : Apa kalian percaya pada balasan atas perilaku kita?
R : Saya percaya pak.
Z : kenapa kamu mempercayainya?
R : Karena kita melakukan hal baik di masa kini untuk menuai kebaikan di masa depan.
Z : Kenapa kau merancang masa depan?
R : Agar mendapat keadaan yang lebih baik dari masa sekarang.
Z : Apa saja faktor yang akan mempengaruhinya?
R : Banyak pak. Yang jelas ada faktor internal dan eksternal.
Z : Bagaimana mengendalikan faktor eksternal (bukan dirimu)?
R : Tentunya itu akan sulit pak. Banyak tenaga dan waktu yang dibutuhkan untuk mengatur itu.
Z : Seberapa besar kemungkinan hal baik itu akan kembali kepadamu di masa depan?
R : Masih 50 : 50 pak. Sulit bukan berarti tidak mungkin pak. Dan saya meyakini peluang itu bisa berubah karena perilaku yang kita lakukan dimasa sekarang pak.
Z : Apakah menurutmu masa depan akan berjalan sesuai dengan skenario? Seperti semua sudah berjalan dan harus terjadi?
R : Saya sepakat dengan hal tersebut pak.
Z : Lalu mengapa kau melakukan hal baik jika esok semua memang harus terjadi seperti itu?
R : Karena sekalipun rumput akan tumbuh ketika kita menanam padi, masih banyak padi yang bisa dipanen pak. Namun jika kita tak menanam padi sama sekali, maka kita hanya akan mendapatkan rumput pak.

Kali ini Prof. Zainudin puas dengan jawaban robert.

Rekan, sedikit saja keraguan pada diri kita akan berdampak pada keyakinan yang kita miliki. Bahkan, dampaknya bisa membuat keyakinan kita berbalik 180 derajat dan membuat kehidupan berubah dari biasanya. Perilaku adalah pencerminan atas apa yang kita yakini.
Maka keyakinan dan kepercayaan yang baikadalah sesuatu hal yang mutlak kita pertahankan. Mari kita hilangkan keraguan yang tidak perlu yang ada pada diri kita.

Komentar