Renungan dalam Idul Adha

Idul adha menjadi salah satu momen yang berarti bagi umat islam.
Ada banyak cerita yang dapat dijadikan pelajaran dan diejawantahkan dalam kehidupan kita.

Jelas, pelajaran tentang keikhlasan dan kepasrahan kembali diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Ketegasan dan kepasrahan Nabi Ibrahim diuji ketika Allah menyuruhnya untuk menyembelih putranya, Ismail.

Dan dengan kepasrahannya, Nabi Ibrahim mampu melalui ujian dengan baik. Sehingga peristiwa perintah penyembelihan Nabi Ibrahim diabadikan oleh kaum Muhammad SAW dengan perintah Qurban di Hari Raya Idul Adha.

Selain pelajaran diatas, ada hal yang cukup menarik bagi saya sebagai penulis yakni tentang arti merenung pada Hari Idul Adha.
Entah, darimana asal mula datangnya hubungan merenung dengan Idul Adha dalam pikiran saya.

Bagaimanapun, renungan yang dalam dialami oleh Nabi Ibrahim tatkala mendapatkan perintah sampai pada saat melaksanakan perintah.
Renungan yang dalam dan tentunya baik.
Merenungi sesuatu hal yang diberikan oleh Allah SWT pada diri kita.
Renungan yang mencoba memahami betapa banyak hal baik yang disiapkan oleh Allah SWT atas apa yang kita harapkan dan tidak terjadi.
Renungan terhadap apa yang hilang dari kita.
Dan juga renungan yang membuat kita termasuk orang-orang yang bersyukur.

Karena berdasarkan kata dasar dari Qurban (Qurb) yang berarti mendekatkan diri, maka patutnya kita merenungi segala hal yang terjadi agar kita lebih mendekatkan diri pada-Nya, Allah SWT.


Mari renungkanlah apa yang kita lakukan dan apa yang kita dapat agar kita lebih dekat pada-Nya.

Komentar

Posting Komentar