Ceracau senja

Mataku terbelakak.
Sepertinyaa, dunia berhenti berputar pada porosnya,
Atau mungkin aku (sebagai pusat putaran duniaku) yang berhenti berputar.

Banjir menghalangi pikiranku terhadap tujuan yang ada.
Ia mengombang-ambingkan pikiran yang terceracau.

Aku masih linglung terhadap keadaanmu, dan orang-orang disekitar kita.
Bukankah padi telah selesai menguning dalam lambaian senja?
Dan bukankah cahaya senja tak lagi seredup malam?

Tulisanmu masih menggodaku untuk menyelimuti kenangan yang berlalu
Aku ingin membungkusnya dan melupakannya
Namun, yang terjadi bukanlah sajak waktu yang tertinggal
Melainkan ia menukik dalam ingatan dan menjamahnya sedalam ia bisa
Kenangan itu tak bisa hilang dengan spontan
Kekhawatiranku selalu memiliki alasan
Dan semoga alasan itu adalah alasan terbaik bagi kita semua

Komentar