Karena Hidup Harus Diperjuangkan

"Urep Iku Kudu Urup"

Karena hidup memang harus diperjuangkan. "Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro". memperjuangkan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Masih dalam pertanyaan klasik, "Kapan terakhir kau memperjuangkan sesuatu?"
Pagi ini, di warung kopi yang tiada beringin aku melihat seorang pensiunan dosen bermain catur melawan anak muda yang tak kalah cerdas darinya. Seketika kopi hitam pahit datang langsung ku alihkan pandanganku pada papan catur tempat mereka beradu pikiran.
rupanya permainan sudah mendekati akhir, singkat cerita pensiunan dosen itu menang melawan anak muda yang pengalamannya lebih sedikit.
Pertandingan selanjutnya berlangsung cukup sengit. Kurang lebih memakan waktu satu jam. Si anak muda menekan mulai dari awal pertandingan. Orang tua (pensiunan dosen) itu pun berkelit dengan sangat lihai. Sebagai penonton aku semakin tertarik melihat pertandingan tersebut. Dan sebagai penonton juga, aku merasa bosan dengan pertandingan itu.
Aku bosan karena ku kira anak muda tersebut sudah berada pada jalur kemenangan, dan orang tua tersebut berfikir terlalu lama. Namun kemudian aku tertarik karena si tua bisa berkelit dan sedikit menekan anak muda tersebut. Paling tidak orang tua memberikan pilihan yang sulit kepada anak muda tersebut. 
Ku putuskan untuk menikmati pertandingan tersebut dengan segala kebosanan menunggu orang tua itu menggerakkan pasukan perangnya.

Komposisi prajurit perang yang dimiliki orang tua lebih lemah daripada lawannya. Biasanya kalau aku berada dalam posisi orang tua tersebut aku tidak akan terlalu memikirkan pertandingan tersebut. Aku tak perduli tentang kalah pada pertandingan itu. Aku tak ingin berfikir lebih keras untuk menunggu kehancuran Kerajaan catur milikku. Sekarang kalah, tata ulang kemudian kita perang ulang untuk membalas kekalahan. Seperti itulah kebiasaanku.
Namun Orang tua ini berbeda, ia masih memperjuangkan kerajaan catur yang sedang di bombardir oleh lawan. Seperti pesan Sunan Kalijaga diatas bahwa Urip iku Kudu Urup, ia memperjuangkan dengan baik kehidupannya sebelum pasukan lawan menghancurkan kerajaannya.
Dan seperti yang sudah ku duga (Hmm. sudah ku duga), Anak Muda yang cerdas itu menang melawan Orang tua tersebut. Banyak hal memang yang mempengaruhi kemenangan pemuda tersebut. Namun, yang utama adalah pemuda itu mampu menahan emosi dan ke-gegabahannya sehingga pasukan caturnya mampu menang melawan perang dengan pasukan Kerajaan Orang tua yang berpengalaman dalam dunia perang.

Komentar