Di sebuah gang atau lebih tepatnya
perkampungan dibalik Kampus yang luas, terdapat sebuah kontrakan kecil penuh
dengan cerita. Ruang tamunya dibagi menjadi dua dengan si pemilik rumah di Jalan
Jawa 7 No. 140 (JJ7 0,14K), area Kampus Universitas Jember. Tak cukup luas
memang ruang tamu itu, namun tempat itu kaya akan ilmu. Di salah satu sudut
dindingnnya terdapat tempat buku-buku berjajar rapi. Pintu dari berbagai ilmu
yang tersedia. Ada buku tentang Teori Penjualan Ekonomi, teori tentang
Post-strukturalisme, buku tentang teori belah bambu, Persamaan Diferensial
Parsial maupun Persamaan Diferensial Biasa dengan penurunan rumus yang penuh
dengan integral dan turunan, Solid state Physic R.K Puri , kitab Mauidlotul
Usfuriyah, Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali dan banyak lain buku dari berbagai
macam disiplin ilmu.
Buku yang terpampang di sisi ruang tamu
itu memang menggambarkan keberagaman yang ada pada penghuni Kontrakan JJ7 0,14K,
Sekretariat HMI Cabang Jember Komisariat
MIPA. Buku-buku tersebut juga mewakili identitas dari HMI yang kuat akan budaya
literasi. Terkadang di ruang tamu, yang
tak jarang menjadi ruang makan atau kamar tidur juga sering berserakan gelas
kopi dan putung rokok. Sisa dari diskusi anggota HMI yang menghabiskan malam
atau bahkan diskusinya sampai menembus pagi. Topik diskusinya pun begitu luas.
Tidak hanya berkutat tentang tugas kuliah, Karya Tulis atau Energi terbarukan
yang ditinjau dari Sisi Kimia, Fisika, Biologi bahkan Matematika. Persoalan bangsa
tentang Ketahanan energi, Kedaulatan, Maritim dan lain-lain pun menjadi topik
diskusi yang tak luput dari anggota HMI MIPA. Seakan-akan anggota HMI MIPA
menjadi ahli ekonomi, ahli politik, ahli masalah sosial dan ahli-ahli pada
seluruh disiplin ilmu yang ada dalam tataran mahasiswa.
Menjadi anggota HMI MIPA memang sangat
banyak manfaatnya. Kombinasi antara dunia eksakta dan juga dunia sosial
mengakibatkan pergolakan pemikiran setiap anggota HMI MIPA. Kader HMI
Komisariat MIPA diberi persoalan tentang cara menghubungkan rumus, solutan, dan
berbagai angka sehingga terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridloi Allah
SWT. Persoalannya memang sedikit rumit, namun tak mustahil untuk diselesaikan.
Sebelumnya HMI Komisariat MIPA tidak
memiliki Garis Bujur dan garis Lintang pada titik JJ7 0,14 K. Jalan Jawa 7 No.
40 menjadi pondasi sebelum ia berpindah ke JJ7 0,14K. Di jalan Jawa 7 40 itu,
anggota-anggota muda dipersiapkan untuk diberangkatkan dan di baiat sebagai
anggota biasa HMI. Masih sangat jelas
harapan dari salah satu pemberi sambutan pada malam hari itu, atau sudah
menjelang pagi tepatnya. Jadilah seperti akar gantung Pohon Beringin. Ia tak
pernah menyerah menjulur ke tanah demi membantu menopang Pohon Beringin agar
tetap berdiri kokoh. Menjadi anggota HMI MIPA harus selalu bisa menopang tempat
ia berdiri. Dalam internal UKM, HMJ ataupun organisasi lain yang diikuti,
anggota HMI harus mampu menjadi penopang bagi anggota lainnya. Sesuai dengan
konsep “Khoirunnass anfa’uhum linnass”.
Filosofi lain dari akar gantung Pohon
Beringin adalah ketika akar gantung yang masih muda dipotong, maka akan tumbuh
satu akar gantung untuk melanjutkan perjuangannya. Yang berarti bahwa anggota
HMI Komisariat MIPA yang masih janganlah mudah menyerah untuk memperjuangkan
kebaikan disekitarnya. Karena masa muda terlalu berharga untuk disia-siakan.
Sedangkan akar gantung yang tua dari
Pohon Beringin ketika dipotong akan tumbuh menjadi dua, tiga atau empat akar
gantung yang baru untuk melanjutkan perjalanannya. Dari akar gantung yang sudah
tua anggota HMI dituntut untuk selalu memberikan yang terbaik bagi sekitarnya. Bertutur
kata yang baik dan memberi nasehat agar jiwa-jiwa muda memiliki rasa semangat
yang besar. Kemudian juga tak lupa untuk membimbing agar jiwa muda tidak keluar
dari jalur dan menuju arah yang kurang benar.
Begitulah sedianya kader HMI Komisariat
MIPA. Pembeda dari berbagai kawah pembelajaran Ilmu Organisasi dan Ilmu
Kehidupan. Karena organisasi bukan hanya tentang pengalaman, manajemen, program
kerja dan profit yang didapat. Organisasi tak ubahnya kampus biasa jika kita
hanya berkutat pada 4 hal tersebut. Namun, HMI Komisariat MIPA memberikan
pembeda dalam arti yang sesungguhnya. HMI Komisariat MIPA memberikan pelajaran
bahwa Organisasi adalah miniatur kehidupan. Ketika yang kau perjuangkan adalah
kemaslahatan umat. Ketika kau harus berkata benar untuk sesuatu yang benar.
Bahwa di HMI Komisariat MIPA tugas dari kader adalah me-Yakinkan dengan Iman,
Usahakan dengan Ilmu, dan Sampaikan dengan Amal.
Komentar
Posting Komentar