Kopi Penerimaan

 Selamat datang, selamat membaca kembali tulisan yang tidak lagi tertulis. Melainkan terketik oleh tangan yang lebih banyak digunakan untuk melakukan keburukan.


Semoga tangan yang jarang digunakan untuk melakukan kebaikan masih bisa menghasilkan tulisan, mohon maaf maksud saya ketikan yang baik dan bermanfaat. Aamiin





Kali ini saya ditemani secangkir kopi hitam pahit kesukaan saya, namun rasanya tidak sesempurna beberapa hari terakhir. 

But it doesnt matter for me. Because we have to receive all the coffee taste. Not just because it a good taste of coffee but because it was coffee.


Jelas anda sedikit bingung membaca ketikan bahasa inggris itu. Bukan karena anda tidak bagus dalam bahasa inggris. Tapi karena saya yang mengetik bahasa inggris itu tidak memiliki kemampuan grammar dan olah bahasa yang bagus. Xixixi

Mohon maaf atas hal tersebut.


Baiklah, saya akan coba menulis pakai bahasa yang lebih familiar bagi kita. 


Ah, rupanya saya masih belum terbiasa mengganti kata tulisan dengan ketikan. Semoga anda sekali lagi bisa memaklumi kesalahan saya. Xixixi



Kopi pagi ini tak sesempurna biasanya. Jika saya flashback 5 tahun lalu, mungkin akan bisa mempengaruhi aktivitas saya beberapa waktu kemudian. 



Kopi pahit yang kurang pas saja, akan saya komentari, akan saya cela meski sedikit. Apalagi jika kopi manis, bisa bisa tidak saya habiskan minuman itu.



Kemudian saya coba mengkalibrasi ulang cita rasa tentang kopi yang ada. Selama 2 tahun saya coba meminum kopi tanpa gula. Saya menikmati hal tersebut, menikmati kopi tanpa gula menjadi sebuah rutinitas dan saya menemukan kenikmatan baru di tengah pencarian cita rasa tersebut.


Namun, terjadi hal yang menarik ketika saya sedang mencoba NGELOPI (Sebuah istilah untuk kopi tanpa gula karena terlalu capek saya menulis tanpa akronim. Xixixi)



Pada saat saya ngelopi, saya menemukan sebuah pemahaman bahwa manis, pahit atau tanpa gula pun namanya tetap kopi.


Akhirnya saya kembali, bagaimanapun asalkan itu kopi saya akan menghabiskan. Bahwa saya sekarang sudah sangat terbiasa dengan kopi yang bagaimanapun, meskipun paling berat penerimaan di kopi manis. Xixixi



Jujur selama hampir 12 tahun ngopi saya jarang membuat kopi manis. Tapi tidak apa apa




Saya akan menghabiskan jika kopi tersebut ada didepan saya.





Sobat, lewat tulisan diatas saya ingin menekankan tentang penerimaan. Seringkali kita tidak bisa menikmati keadaan yang ada karena kita tidak bisa melakukan penerimaan. 


Mari kita coba membiasakan diri untuk menerima apapun yang mungkin membuat kita tidak merasa baik baik saja. Insyaallah setelah penerimaan usai, maka akan membuat segala hal menjadi mudah dilakukan. Aamiin




Sampai jumpa ditulisan selanjutnya sobat. Semoga saya mendapat inspirasi untuk tetap menulis, atau mengetik. Xixixi

Komentar